" WILUJENG SUMPING ...................SELAMAT DATANG..........di Blog SOBAT KITA...Cimahi

Kamis, 03 November 2011

PARA SANTRI PUN BISA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI FAVORIT



Oleh Wawan Rusmawan
            Banyak  santri  yang  belajar di pondok pesantren  memiliki keinginan  juga menuntut ilmu pengetahuan umum . Kemauan tersebut   terkabul tatkala beberapa pondok pesantren mampu  menyelenggarakan sekolah   umum .   Tak jarang , jenjang  sekolah formal ini  tergolong lengkap  mulai  dari tingkat  sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas . Banyak pula santri yang mampu menyelsaikan pendidikan formalnya di lingkungan pesantren  hingga  mampu  mengantongi ijasah SLTA. Tentu saja   para santri yang telah lulus  ini  ada juga  yang merasa  penasaran ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Namun terkadang soal biaya menjadi kendala  utama  sehingga mereka  gagal  atau mengurungkan niatnya  untuk  meneruskan kuliahnya  ke  Perguruan tinggi  yang diimpikanya .
            Tentang  keinginan  para santri tersebut , kiranya Departemen Agama cukup memahami hasrat  para santri yang telah tamat SLTA yang ingin kuliah di PT . Memang pihak Depag bukan hanya sekedar  memahami saja bahkan  telah  merespon sekaligus juga membuat solusi terbaiknya   sehingga  impian  para santri  ini  bisa menjadi kenyataan .  Hal itu  terbukti dengan  adanya  bantuan  dana pendidikan yang dialokasikan  khususnya bagi para santri yang telah menyelsaikan pendidikan formal tingkat SLTA untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Dan  perguruan tinggi yang bisa dipilih dan  dimasuki  oleh para siswa dari lingkungan pondok pesantren  ini pun bukan perguruan tinggi sembarangan , akan  tetapi  institut  atau .universitas  yang tergolong  favorit dan  elit di tanah air ini. 

Ikhwal  Perguruan tinggi  yang bisa menjadi pilihan   para santri   tergambar dari keterangan   Dirjen Pendidikan Islam Depag,Yahya Umar,Ph.D., di sela-sela  penanda tanganan  nota kesepahaman  (MoU) Depag –UGM di  Jakarta    9 maret  2006  yang  lalu  bahwa  saat ini tercatat tiga perguruan tinggi negeri- di luar Universitas Islam Negeri Jakarta atau IAIN  yang telah melakukan kerja sama dengan Depag .Yaitu Insititut Pertanian Bogor (IPB),Institut Teknologo 10 November (ITS) dan Universitas Gajah Mada (UGM), selanjutnya menurut Dirjen Pendidikan Islan ini  bahwa dalam waktu dekat  Depag akan melakukan  kerjasama dengan  Universitas Indonesia (UI)  dan Instiut Teknologi bandung (ITB).
Para santri yang  meneruskan  studinya  ke   pergururan tinggi  tersebut  tentunya  harus  mengikuti  jalur khusus  sesuai  program studi  dan perguruan tinggi yang  dipilihnya  serta mampu memenuhi persyaratan  yang ditetapkan PT yang  bersangkutan.  Umpamanya ,untuk  bisa lolos ke UGM para siswa terlebih dahulu  mengikuti rekuitmen  melalui jalur Penelusuran  Bibit Unggul  Pembangunan Daerah yang  dikenal dengan sebutan jalur PBUD. Sedangkan  bila santri ingin masuk ke ITS  maka para siswa  dapat   mengikuti jalur  Penelusuran Minat  dan Kemampauan   alias PMDK yang didasarkan  atas penilaian minat dan kemampuan selama menjadi siswa di SMA/MA di lingkungan pondok pesantren.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh  para santri/ siswa yang ingin mengikuti PMDK antara lain  menyiapkan ; a. photocopy  rapor  semester 1 sampai semester 5, yakni  dari kelas satu sampai kelas tiga . Dengan nilai rata-rata baik  b. kelakuan baik dari sekolah  c .piagam penghargaan.  d.Kartu keluarga  e. rekening listrik  dan persyaratan lainnya yang dipandang perlu oleh pihak PT.
Seperti yang dituturkan oleh  Jahya umar.  Setelah   terbukti  para santri bisa  masuk ke Perguruan tinggi  yang dipilihnya  maka  para mahasiswa tersebut akan diberi bea siswa, biaya operasional pendidikan, diberikan juga biaya pendampingan,biaya hidup serta biaya lainnya.  Bantuan biaya pendidikan dari Depag ini  sudah  barang pasti  merupakan anugrah besar bagi  para mahasiswa  ditengah  sulitnya masalah ekonomi ini.  . Peluang yang  baik ini  harus dimanpaatkan sebaik-baiknya  dan sudah sepatutnya pula  para mahasiswa yang didanai pemerintah ini  tekun dan  serius dalam menuntut ilmu. Sehingga cita-cita menjadi sarjana yang  cerdas , beriman dan bertakwa  , punya wawasan tentang iptek yang baik  bisa tercapai.
Setelah para mahasiswa selsai kuliah dan mampu menyandang gelar  sarjana  , sesuai perjanjian  yang telah disetujui  maka  para sarjana  ini harus pulang kandang alias kembali ke pesantren  untuk melaksanakan darma baktinya  bagi kemajuan masyarakat khususnya  lingkungan pesantren. Para sarjana ini berkewajiban mengamalkan ilmunya dan membimbing para santri ke arak kemajuan dan kehidupan yang lebih baik.
Selama ini pesantern  identik dengan  wahana  pembinaan  imtaq, basis pembinaan moral yang cukup sukses ,dengan kembalinya para sarjana ke lingkungan  pesantren maka  diharapkann keberhasilan lainnya  itu bisa  terus ditingkatkan sehingga citra pesantren sebagai pusat ilmu  dan pusat kemajuan terus bersinar   .
Dengan munculnya  sarjana berkualitas  dari berbagai disiplin ilmu jebolan PT pavorit  di lingkungan pesantren  maka diharapkan  para sarjana yang santri ini mampu   menyumbangkan pemikirannya  bagi kemajuan  warga pesantren khususnya  dan masyarakat pada umumnya  . Lewat kiprah  mereka  dari pensantren ini diharapkan  lahir generasi yang unggul baik dalam Iman dan dan taqwa (imtaq)nya serta   maju di bidang wawasan Ilmu pengetahuan dan teknologinya (ipteknya). Semoga begitu adanya .(Majalah Bhinneka Karya Winaya )***
Penulis.  pengamat pendidikan  dan  pengajar di SMUN 1 Cisarua Kab Bandung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar