" WILUJENG SUMPING ...................SELAMAT DATANG..........di Blog SOBAT KITA...Cimahi

Selasa, 19 Mei 2009

Program Pengembangan Diri Di SMA


oleh : Wawan Rusmawan

Kurikulum selalu berubah dan terus diperbaharui , itu memang sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Perubahan itu dapat kita maklumi , sepanjang untuk kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan . Dengan mempertimbangankan segi manafaatnya , hal-hal yang urgen bagi kemajuan pendidikan siswa bisa masuk kedalam kurikulum . Salah satu program baru ,bagi kemajuan para siswa , yang masuk ke dalam kurikulum terbaru ( KTSP ), yakni dikenalkannya program pengembangan diri khususnya untuk kelas X di sekolah menengah atas.

Sejak awal tahun ajaran 2006/2007 beberapa sekolah yang telah mulai merealisasikan program pengembangan diri ini. Program tersebut dilaksanakan bertujuan untuk membantu memandirikan para siswa agar potensi, bakat, minat, keunikan serta kecakapan diri siswa bisa meningkat dan berkembang untuk kebahagiaan hidup mereka .

Dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) , contoh kongkritnya dalam laporan hasil belajar siswa kelas kelas X memuat : A. daftar pelajaran . Ada sekira 16 mata pelajaran yang harus dikuasai siswa . B. muatan lokal . Didalam muatan lokal tercantum pula dua bidang studi yakni bahasa sunda dan pengembangan diri / kecakapan hidup (life skill). Dan untuk program pengembangan diri semester ganjil alokasi waktu yang tersedia adalah 2 jam pelajaran . Demikian pula untuk semester genap jumlahnya 2 jam pelajaran. Agar siswa bisa menempuh ke jenjang berikutnya khususnya dalam program pengembangan diri maka para siswa harus mampu mencapai target ketuntasan minimal (KKM) sesui ketentuan. Penilaian terhadap kompetensi siswa ini dilakukan melalui penilaian pengetahuan dan sikap siswa.

Untuk melaksanakan program ini, tentu saja setiap sekolah harus menyesuaikan diri dengan kemampuan dan kondisi sekolah masing-masing. Pihak sekolah tentu saja perlu mempertimbangakan dengan cermat keadaan tenaga pengajar, sarana dan prasarana lain serta berbagai aspek yang dirasakan perlu. Karena itu bisa jadi satu sekolah bisa sama bahkan mungkin tidak sama dengan sekolah lain dalam melaksanakan program yang dikembangkannya. Bisa saja sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA ) hanya nelaksanakan 1 jenis program pengembangan diri . Sementara itu di SMA yang lain ada yang mampu menjalankan 4 jenis program pengembangan diri atau bahkan lebih , sesuai dengan kebutuhan siswa dan kesiapan sekolah .

Sekedar contoh , program yang telah dilaksanakan di beberapa SMA ini misalnya Program komputer, elektonik, tata boga, tata busana, jurnalistik , pramuka berbasis multi kecakapan , keterampilan berbasis kesenian dan program lain yang dipilih sekolah sesuai kondisi dan kemampuan sekolah masing-masing .

Makin bervariasai jenis pilihan program ini akan makin bagus buat dipilih siswa .Tentu saja para siswa bisa memilih salah satu program pengembangan diri yang paling cocok ,sesuai minat dan yang paling disukai . Seperti halnya terhadap bidang setudi yang lain ,demikian pula terhadap jenis program yang dipilihnya ini ,para siswa harus mengikuti semua aktivitas kegiatan pembelajaranya dengan baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah .

Dalam kegiatan pembelajarannya seperti pelajaran lain program ini menggunakan berbagai metoda dan model pembelajaran yang bervariasi . Metoda drill, karyawisata, ceramah , metoda demontrasi , tanya jawab dan lain-lain. Selain intu para guru harus tetap memotivasi , memonitor kemajuan belajar siswa termasuk mengevaluasi ( menilai ) kinerja belajar siswa. Sehingga siswa semakin maju dan semangat mengikuti aktivitas pembelajaran di sekolah.

“Saya ikut program pengembangan diri keterampilan komputer karena ingin bisa merakit komputer ,menyervis komputer dan memprogram komputer ” papar siswa peserta pengembangan diri komputer. “ Saya mengambil tata boga karena ingin punya keahlian dalam memasak ,siapa tahu nanti bidang ini bisa jadi lahan bisnis yang menghasilakan uang ” Kata siswai peserta PD tata boga. Demikian pula pada kesempatan lain siswa yang memilih jurnalistik berkata kepada penulis “ saya ingin bisa nulis di koran atau majalah soalnya banyak ide-ide yang bagus yang ingin dituangkan . Mudah-mudahan melalui program pengembangan diri jurnalistik ini minat dan bakat serta keterampilan saya bisa berkembang , dan saya bisa jadi penulis atau wartawan yang baik ”. Demikianlah sebagian harapan yang diungkapkan oleh para siswa prihal keikut sertaan mereka memilih program pengembangan diri

Dan dengan dilaksanakannya program pengembangan diri atau disebut juga pendidikan kecakapan hidup (life skill) di sekolah semoga bisa memberi mereka bekal pengetahuan , wawasan baru, kecakapan , serta menambah rasa percaya diri terhadap potensi ,kreasi yang ada pada diri para siswa , sehingga mereka mampu menghadapi kehidupan dengan lebih baik.

Keberhasilan program ini memamg membutuhkan dukungan berbagai pihak .sekolah ikut memfasilitasi menyediakan sarana dan prasarana. Para guru sebagai pelaksana pendidikan di sekolah menjalankan peranananya dengan baik. Siswa bersungguh-sunguh melaksanakan kegiatan program ini . Bila semua itu berjalan dengan lancar ,Insya Alloh selain akan akan memberi nilai tambah dan kecakapan bagi kemajuan dan keberhasilan siswa , juga menambah citra yang baik bagi guru dan sekolah . Semoga begitu adanya. ***

Minggu, 03 Mei 2009

Mengenal Dogma orientalis

Orientalisme adalah siatu istilah yang timbul di kalangan orang-orang Kristen Eropa, yang berarti :pengkajian tentang bahasa, kebudayaan dan segala sesuatu yang brkaitan dengan bangsa timur.

Namun pada prakteknya ,terbukti studi tersebut difokuskan pada masalah-masalah yang bersangkutan dengan agama Islam dan kaum muslimin ,terutama bahasa arab,sebagai bahasa alQur-an yang merupakan sumbreerpertama dan utama hokum-hukum islam.

Karena itu ,bila disebut kata orientalis, maka yang dimaksud adalah, seorang non muslim barat (Eropa dan amerika) yang melakukan study atau akli menganai bahasa arab atau salah satu bidang ilmu-ilmu ke- islaman.

Asal-usul orientalis

Tak diketahui pasti kapan dan siapa orang eropa pertama yang malakukan setudi ketimuran(keislaman).yang jelas, bahwa pada masa bkejayaan islam di Andalusia,ada beberpa orang pendeta Kristen yang dating ke sana untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dari ulama-ulama islam:terutama dalam ilmu-ilmu filsafat,kedokteran dan matematika. Di samping itu mereka juga menterjemahkan Al-Qur-an dan kitab-kitab baerbahasa Arab lainnya ke dalam bahasa mereka.

Diantara para pendeta Kristen tersebut terdapat seorang pendeta Prancis bernama Jerbert (sekembalinya dari andalus, terpilih sebagai Paus greja Roma pada tahun 99M dengan sebutan Paus silvester II ),Petrus Agung Pierrele Aenarae, dan Gerard de Ceremone. Sejak itulah Eropa terutama orang-oramg grejanya – tak pernah berhenti mempelajari ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam ( Lihat artikel lain “Buku membangun perdaban manusia). yang merupakan sebab-sebab kebangkitan kaum muslimin dalam mencapai peradaban yang demikian tinggi.

Kegiatan Orientalisme semakin digalakan setelah berakhirnya perang salib (1096-1270): yang menuurut mereka merupakan perang keagamaan dengan semboyan suci menyelmatakan tanah Al-masih dari kakai-kaki kaum muslimin disamping ambisi mereka untuk menjajajh negeri-negeri Islam yang makmur itu.

Kekalahan mereka dalam perang salaib menimbulkan dendam yang mendalam .Dendam keagamaan yang disertai napsu untuk menjajah senantiasa mendorong mereka untuk berusaha menghancurkan Islam. Dan kaum muslimin. Dan lewat kekuatan senjata ternyata gagal, maka mereka mengubah cara lewat perang ideology dan kebudayaan Untuikm maksud inilah memreke mempelajari agama islam dan strategi kaum muslimin, baik din Negara-anegara arab maupun di Negara-negara berpenduduk muslim lainnya, lewat kegiatan orientalisme yang terus menerus mekea lakukan hingga sekarang.

Kemudian datanglah Zionis yahudi dan meramaikan medan orientalisme dengan tujuan dan maksud yang sama, yaitu untuk memecah belah kesatuan dan persatuan kaum muslimin.

Doma-dogma Orientalisme

Para orientalis yang mempelajari islam dan masyarakatnya, dunia Arab pada khususnya dan Timur pada umumnya masih belum bergeser sama sekali dari doktrin dan dogma-dogma lama yang sudah kuno.....bersambung ( Wawan Rusmawan)***

ASOSIASI GURU PENULIS PGRI JABAR GELAR WORKSHOP TEKNIK PENULISAN JURNALISTIK


Asosiasi guru penulis (AGP) PGRI Jawa barat beberapa waktu yang lalu menggelar kegiatan workrshop teknik penulisan jurnalistik bertempat di gedung PGRI jawa barat jalan ntalaga bodas No 56-58 Bandung . Kegiatan worksop ini yang dibuka oleh ketua PGRI Jawa bara Drs H K Edi Permadi M.Mpd ini dihadiri oleh pengurus dan anggota asosiasi guru penulis (AGP) PGRI Jawa barat. yang bersal dari berbagai kota /kabupaten di jawa barat

Drs Arif Ahmad M.Pd yang saat itu masih menjabat Ketua Asosiasi guru Penulis (AGP) dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan worksop dan Musyawarh AGP ini merupakan salah satu kegiatan dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan AGP. Sederet aktifitas yang telah digelar AGP antara lain mengadakan lokakarya/pelatihan penulisan karya tulis ilmiah (KTI),membangun kemitraan dengan Ikopin dengan pelatihan wawasan perkoprasian dan kegiatan karya tulis perkoprasian . menyelenggatakan pelatihan kepenulisan di berbagai kota di Jawa barat . Dan tentu saja AGK menyumbangkan gagasan aktual yang dipublikasikan melalui media cetak.

Dalam sambutan , Ketua PGRI jawa barat Drs H.K Edi Permadi M.M.pd. menjelaskan bahwa sebagai salah satu bagian dari organisasai yang ada di tubuh PGRI ,keberadaan AGP PGRI Jabar bisa banyak berbuat termasuk menulis tentang kiprah PGRI dalam membantu mendorong pemerintah untuk menimngkatkan ksesejahteraan guru. Dam memebri masukan k pemerintah untuk meningkatkan anggaran pendidikan hingga 20 %.

Pada sesion utama workshop tersebut tampil 2 orang jurnalis senior dari surat kabar Pikiran Rakyat Bandung yakni Imam Jahrudin P Redaktur Bahasa Pikiran Rakyat dan Yeni Endah Pratiwi Redaktur pendidikan Pikiran Rakyat. Imam JP menyajikan maklah berjudul : “Aspek Kebahasaa Dalam Penullisan artikel ”. menurut imam bahwa semua proses dan starategi penulisan artikel akan bertumpu pada satu hal utama, yakni bahasa. Bahasa berperan sebagai perantara utama sehingga ide atau pandangan penulis mudah dipahami n dan lebih dari ut enak di baca. Yeni Indah P membawakan makalah berjudul “ kebijakan Redaksional Penulisan Forum Guru HU Pikiran Rakyat ”. Menurut Yeni tersedianya rubrik Forum Guru merupakan salah satu bentuk kepedulian HU Pkiran Rakyat terhadap pendidikan khususnya terhadap para Guru. Bagi “PR” guru merupakan profesi mulia dan terhormat serta memiliki kedudukan yang strategis. Guru mampu melahirkan manusia-manusia berkualitas yang meiliki pengetahuan luas, bijaksana dan berahklaq mulia. Banyak orang besar lahir berkat bimbingan para guru.

Menurut keterangan redaktur pendidikan yang alumni UNPAD ini setiap hari artikel yang masuk ke Forum Guru 5 hingga 6 naskah. Itu menunjukan animo para guru untuk menulis cukup besar. Dan persaingan untuk lolos atau layak dimuatpun cukup ketat. Yeni memberi trik kepada para peserta agar tulisnya bisa lolos dan layak muat antara lain: a. bahasa yang dipakainya bahasa jurnalistik ,enak dibaca, mudah dipahami. Thema yang di tulisnnya cukup aktual, hangat, .Berkaitan dengan masalah pendidikan. Photo penulisnya menarik.

Para guru yang hadir pada acara workshop tersebut yang jumlahnya sekitar 50 orang .Hampir semuanya telah bisa mempublikasikan karyanya di media cetak baik di majalah, amaupun di koran . Bahkan sebagian anggota AGP ini telah mampu menulis buku baik buku. Para peserta ini sangat mengapresiasi kegiatan workshop penulisan . pada saat acra tanya jawab cukup banyk anggota aGP yang mau bertanya seputar dunia menulis, namun karena terbatasnya waktu hanya 6 orang guru yang kebagian jatah bertanya. Pak Idris Apandi dari SMP Bina Insani Bandung Barat bertanya tentang sujectifitas dewan redaktur menangani artikel yang masuk. Dijawab tuntas dengan baik oleh pak imam JP.

Usai acara workshop reporter BKW meminta pandangan beberapa anggota AGP tentang kegiatan Workshop ini . “ kegiatan ini banyak manfaatnya . Selain menambah teman juga menyambung silaturahmi dari teman-teman komunitas AGP PGRI Jawa barat ”. ungkap Anggota Asosiasi guru penulis dari SMAN 7 Cirebon Indra Yusuf .S.Pd. guru Geografi yang beberapa artikelnya telah dimuat di Pikiran Rakyat dan Kompas Jakarta.

Pak Maman , guru dari SMAN Kadu Gede Kuningan yang karya tulisnya telah dimuat di Forum Guru Pikiran Rakyat, Galura dan koran SINDO menuliskan kesan-kesannya sebagai berikut : “ syukur alhamdulillah atas adanya workshop ini,. Ilmu dan wawasan saya bertambah . saya merasa senang dan puas meski perjalanan ke Bandung cukup melelahkan” . ( Wawan Rusmawan )***

Jumat, 01 Mei 2009

Sekolah 02


MADRASAH IBTIDAIYAH PUI CIMAHI
BANYAK MERAIH PRETASI

Madrasah Ibtidaiyah Persatuan Umat Islam (PUI) yang beralamat di Jalan Pojok Selatan No 14 Kecamatan Cimahi Tengah, tergolong madrasah yang sudah lama dibangun yakni berdiri 5 september 1968. Tentu saja sebagai sekolah yang tergolong tua di kota Cimahi lembanga pendidikan formal ini terus melakukan perbaikan diberbagai bidang. Berkat usaha tersebut tak aneh bila madrasah ini telah banyak melahirkan alumninya dan terus melanjutkan ke berbagai sekolah lanjutan baik yang ada di kota Cimahi, Bandung serta ke kota lainnya. Menurut keterangan kepala sekolah MI PUI ini Jujun , S. Ag bahwa tersedianya SDM sebagai tenaga yang akan menggerakan roda pendidikan di sekolah ini sangatlah berarti . Sebagaimana diketahui bahwa jumlah tenaga eddukatif di sekolah ini berjumlah 13 orang termasuk kepala sekolah . Mayoritas pengajar ini jebolan perguruan tiunggi baik PT negeri maupun swasta. Pengalaman mengajar mereka cukup bervariasi. Mereka menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi demi kemajuan pendidikan di sekolah ini khususnya di kota Cimahi pada umumnya. Berkaiatan dengan kemajuan pendidikan , maka hal lain yang juga cukup penting adalah tersedianya sarana dan prasarana disekolah ini. Luas tanah yang ada 720 m2, luas halaman 350 m 2 dan bangunana sekita 370 m 2. Di atas bangunan ini dibuat 5 ruang kelas kelas, ruang kepala WC Guru, WC Murid, jamban, gudang . Selain itu barang-barang furniture seperti meja murid, kursi muroid, papan tulis., meja pengajar, kursi pengajar, lemari pengajar, , rak buku . Sebagian dari furniture ini sebgian masih baik dan sebagian lagi memang ada yang telah rusak dan demi kenyaman bagi kegiatan belajar mengajar tentu saja harus segera diganti. Para siswa yang menuntut ilmu di sekolah ini jumlahnya sekitar 122 orang. Para pelajar ini selain aktif mengikuti pendidikan akademis juga mengikuti kegiatan ekskul yang diadakan oleh sekolah. Untuk menambah wawasan siswa tentang kegiatan ekskul ini sekolah pernah mengadakan kegiatan pramuka . Kegiatan pramuka ini diikuti oleh berbagai sekolah lain yang ada di cimahi . Demikian pula dalam kegiatan perlombaan Madrasah ibtidaiyah Persatuan Umat islam (PUI) rajin pula berpartisipasi dan kerap merebut juara dari perlombaan yang diikutinya tersebut . Ikwal prestasi sekolah ini , Kepala sekolah yang telah puluhan tahun mendedikasikan dirinya dalam pendidikan dan telah mendapat piagam penghargaan tanda kehormatan satyalencana karya satya 30 tahun dari Presiden RI ini menjelaskan bahwa Prestasi MI PUI tak klah hebatnya dari sekolah lain. ini terbukti koleksi piala yang terpajang di ruang kantor kepala sekolah jumlahnya cukup banyak . Para siswa dari sekolah ini memang telah mampu mengukir sejumlah presatasi dari berbagai cabang lomba . Antara lain sebagai juara baca puisi, juara menggambar , juara calistung, , juara pramuka, juara lomba lari, Demikian pula jenjang juara berbagai jenis lomba yang dikuti para siswa MI PUI dari tingkat kota, gugus serta tinkat sekolah memang pernah diraih oleh para siswa dari madrasah ibtidaiyah Persatuan umat Islam (PUI) Cimahi ini . Menurut mantan Kepala MI PUI yang juga tim penasihat MI PUI T Komarudin bahwa eksistensi sekolah ini bisa bertahan karena dukungan serta bantuan berbagai pihak. Guru, kepala sekolah , siswa, orangtua siswa dan masyarakat tetap pebduli terhadap keamjuaan lembaga pendidikan agaman ini. Wawan Darmawan seorang pengamat pendidikan yang juga guru SD Harapan Cimahi , ia merasa salut terhadap keberadaan sekolah ini serta kebersamaan dari para pengelola lembaga pendidikan agama ini .

Ditengah terpuruknya kondisi pendidikan saat ini , justru MI PUI saat ini tengah melakuakan pembenahan secara bertahap baik dalam bidang sarana \prasarana serta di bidang lainnya. Bu Tati Nuryati sebagai guru di sekolah ini seperti guru pada umumnya tetap berharap semoga di masa datang ,orang-orang semakin memiliki perhatian atau peduli terhadap kemajuan pendidikan khususnya terhadap lembaga pendidikan yang berbasis islam seperti MI PUI Cimahi ini. Senada dengan keinginan para guru ,salah seorang siswa MI PUI mengharapkan tentang keberadaan sekolahnya , mudah-mudahan ke depan Madrasah tempat saya belajar ini semakin maju dalam semua bidangnya. Selain sarana dan prasarana seperti gedung sekolahnya yang udah jadi bagus, juga baik prestasi akademik maupun kegiatan ekstra kurikulker semoga kian maju . Dengan bagitu maka siswa lulusan dari lembaga pendidikan ini bisa terus melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. ( Wawan Rusmawan)***