" WILUJENG SUMPING ...................SELAMAT DATANG..........di Blog SOBAT KITA...Cimahi

Jumat, 07 Agustus 2009

Perginya Si Burung Merak


Inalillahi wa inna ilaihi rojiun. Jagat sastra indonesia kini kehilangan salah satu putra terbaiknya ,yang banyak menggeluti dunia budaya khususnya sastra beliau adalah WS RENDRA.Dedikasinya dalam dunia sastra tak perlu diragukan lagi .Karyanya berupa puisi maupun drama sangat banyak menyita perhatian. khalayak pembaca mau pun pengamat satra . Karya-karya si Burung merak ini yang telah dipublikasikandi dalam maupun di luar negeri. Sebagai Dramawan terdepan sudah tentu karya-karyanya beberapa kali ditampilkan dalam berbagai pestival di mancanegara. Penyair dan dramawan yang rendah hati dan suka menolong orang-orang kecil ini telah pergi menghadap Illahi.Selamat jalan Mas Rendra. semoga Alloh SWT memberi tempat yang layak dan lapang baginmu .

Tanpa kejernihan dalam kehidupan bagaimana manusia bisa berdamai dengan kematian?
(WS Rendra, Di mana Kamu, De'Na? 30.12.2004)

JAKARTA — Pekik garang penyair yang juga dramawan, Willibrodus Surendra Broto Rendra, atau akrab dikenal sebagai WS Rendra, tak akan lagi terdengar. Rendra telah tutup mata untuk selamanya, Kamis (6/8) sekitar pukul 22.15 WIB.Rendra dinyatakan tutup usia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat, setelah sempat dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut, selama hampir satu jam. Rendra berpulang ke haribaan-Nya di usia 73 tahun, setelah berjuang melawan penyakit.Sewaktu mengembuskan napas terakhir, Rendra yang berjuluk si Burung Merak itu ditemani istri tercinta, Ken Zuraida.

Anak sulung Rendra, Teddy Rendra, sama sekali tak menyangka akan kepergian ayahnya. “Saya merasa sangat kehilangan dan sedih,” kata Teddy.

Jenazah Rendra disemayamkan di ru mah Teddy, di Blok AV No 5 Perumahan Pesona Depok, dan akan dimakamkan hari ini selepas Shalat Jumat.

Ukie, salah satu anggota dari komunitas Bengkel Teater, mengatakan, almarhum Rendra akan dimakamkan hari ini di pemakaman ke luarga RT 02/05 No 16, Kelurahan Cipayung Jaya, Ke camatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Makam Rendra berdekatan dengan makam Mbah Surip yang dikebumikan Selasa (4/8) malam.

Rendra sempat keluar masuk rumah sakit. Terakhir dirawat di RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta. Sempat pulang, namun, Kamis (6/8) malam, Rendra kembali dilarikan kerumah sakit. ‘’Mungkin karena ada masalah, akhirnya beliau dibawa ke RS Mitra yang ada di Depok. Jaraknya lebih dekat,’‘ katanya.

Sebelum meninggal, Rendra sempat menjalani perawatan cukup panjang di rumah sakit. Kali pertama, Rendra sempat dibawa ke RS Cinere. Setelah itu, Rendra dirawat ke RS Harapan Kita, sebelum akhirnya menuju RS Mitra Kelapa Gading.

Rendra lahir di Solo, 7 November 1935. Ayahnya, R Cyprianus Sugeng Broto at mo djo, adalah seorang guru. Ibunya, Raden Ayu Catharina Ismadillah, berprofesi sebagai penari serimpi di Keraton Surakarta.

Rendra mewarisi seluruh bakat seni orang tuanya, dan mengembangkan sejak masih duduk di bangku SMP dan SMA di Solo. Karya pertamanya berupa puisi, cerpen, dan dra ma, ditulis ketika di bangku SMP.

Rendra masuk Islam ketika menikahi Sitoresmi Prabuningrat sebagai istri kedua, pada 12 Agustus 1970. Nama WS diubah menjadi Wahyu Sulaiman. Di dalam Islam, Rendra menemukan kemer de kaan individual untuk beribadah langsung kepada Allah.

Satu atap dengan dua istri membuat Rendra dituding mencari publisitas, dan gemar popularitas. Ia menanggapinya dengan bercanda. Saat menerima tamu dari Australia di Kebun Binatang Gembira Loka, misalnya, dia melihat seekor merak jantan jalan beriringan dengan dua betinanya. Rendra menunjuk kearahnya seraya berkata; “Itu Rendra. Itu Rendra”

Sejak itu Rendra dijuluki Si Burung Merak. Dari Sitoresmi, Rendra mendapat empat anak. Sedangkan dengan istri pertamanya, Sunarti, dikaruniai lima anak.
Dengan Ken Zuraida, istri ketiganya, Rendra mendapat dua anak. Sitoresmi dan Sunarti lebih dulu dicerai pada 1979 dan 1981. ( akb/ruz/has/teg/c06/co8 Republika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar