" WILUJENG SUMPING ...................SELAMAT DATANG..........di Blog SOBAT KITA...Cimahi

Senin, 30 Maret 2009

Perpustakaan Jantung Sekolah



Bertempat di Pesantren Darut Tauhid Geger Kalong , Bandung , dipenghujung bulan maret ini, telah digelar kegiatan workshop berthema “ Menjadikan Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah ”. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pustakawan dalam menjalankan tugasnya dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Dra Oom Nurochmah Msi. Dalam sambutannya, Oom mengucapkan terimakasih kepada MQ publishing dan Masarakat literasi Indonesia dan mendukung sepenuhnya aktifitas para nara sumber yang tetap bersemangat mendorong bangkitnya minat baca dikalangan masyarakat melalui aktivitas yang mereka lakukan. Selain itu, Oom juga menjelaskan bahwa dengan turunnya Undang-undang No 43/2003 kini aktivitas perpustakaan memiliki payung hukum yang cukup jelas yakni undang-undang tersebut di atas.

Para peserta yang hadir dalam kegiatan workshop ini berjumlah 70 orang .Mereka berasal dari berbagai tempat di jawa barat yakni dari kota Bandung, Cimahi, Garut, Cianjur dan Tasikmalaya. Mereka yang hadir dalam workshop ini selain para pustakawan sekolah, juga dari kalangan guru, editor penerbitan, mahasiswa pencinta buku. Peserta tersebut merupakan utusan sekolah dari jenjang taman kanak-kanak.Sekolah Dasar,SMP dan SLTA.

Ada tiga orang pakar yang mengisi kegiatan workshop tersebut ; Dr Romi Satria Wahono pakar TI , Dosen dan pengelola situs “ Ilmu Computer. Com ”, Suherman,M.Si. “ Ketua Masyaarakat Literasi Indonesia dan Dra Tunik pemenang lomba perpustakaan nasional dari Surabaya.

Dengan gaya mengajarnya yang santai diiringi humor-humor yang segar Dr Romi Satria membawa peserta workshop menjelajahi dunia maya. Dr.Romi memaparkan tentang perpustakaaan digital disertai contoh-contohnya. Usai Dr Romi memaparkan materi .para peserta diberikesempatan bertanya. Sejumlah pertanyaan muncul dari peserta antara lain Bisnis internernet itu apa dan bagaimana ? . Adakah software untuk perpustakaan di sekolah.?. Seluruh pertanyaan dijawab tuntas oleh Doktor lulusan Saitama University,Jepang itu . (Wawan Rusmawan)***

Sabtu, 28 Maret 2009

Jurnalistik Bagi Siswa



Salah satu pilihan kegiatan siswa dari ektra kurikuler adalah penerbitan sekolah. Yakni aktivitas siswa mengelola penerbitan majalah dinding, buletin sekolah atau penerbitan yang sejenis dengan itu . Umumnya para siswa yang berminat kepada ilmu jurnalistik ini tentu memiliki perhatian yang cukup besar terhadap maju mundurnya majalah atau buletin sekolah.

Dari pengamatan penulis terhadap penerbitan ini di beberapa sekolah di Cimahi dan kab Bandung . Hampir setiap sekolah telah memiliki majalah dinding(mading), buletin sekolah. baik dari yang paling bagus sampai ke yang sederhana pengelolaanya. Para siswa menerbitkan mading atau buletin sekolah untuk lingkungannya dengan berbagai variasai tulisan ,baik karya para siswa sendiri maupun tulisan berupa kliping yang berasal dari koran,atau majalah bahkan dari internet yang menarik untuk dibaca para siswa lainnya .

Sebagai calon-calon jurnalis di masa depan , para siswa yang terlibat dalam penerbitan sekolah ini , rajin melakukan perbaikan terhadap penerbitan majalah atau buletin sekolahnya. Para pengurusnya terus membaca , bertanya bahkan ada juga yang ikut pelatihan jurnalistik agar ilmu jurnalistiknya bisa diterapkan di majalah atau buletin sekolahnya. Bahkan para redaktur penerbitan ini tak segan-segannya minta saran dan pendapat dari pelajar lainya agar majalah atau buletin yang dikelolanya bisa berkembang. Dengan cara begitu para siswa bisa terus melakukan perbaikan dari berbagai kelemahan terhadap terbitan yang dikelola di sekolahnya. Selain itu para siswa yang bergiat dalam kegiatan jurnalistik ini bisa mendapat kepuasan untuk berkarya dan bagi mereka pun aktivitas ini bisa menanbah pengetahuan dan pengalaman.

Memang akses bagi para siswa mengembangkan kegiatan membaca dan menulis sebagai upaya menyalurkan hobinya tak sebatas di sekolah saja. Para siswa bisa menebarkan karyanya lewat media cetak yang ada. Untuk siswa SD bisa menyalurkan tulisannya ke Pikiran Rakyat minggu rubrik Percil, untuk para siswa SMA, SMP bisa menyalurkannya ke Belia suplemen Pikiran Rakyat terbitan Selasa , Rubrik Belia atau juga bisa ke Gala Media serta media cetak lainya yang menampung karya para siswa atau remaja.

Perhatian para praktisi jurnalis, penulis terhadap para siswa yang meminati hobi menulis atau terjun di dunia jurnalistik cukup besar hal itu tercermin dari buah pena mereka yang mengajak para pelajar untuk belajar atau menekuni dunia jurnalistik. Buku- buku jurnalistik yang bisa dibaca antara lain : Bambang Trim dengan karyana Jurnalistik untuk remaja, Prof Drs. M . Atar Semi .dengan bukunya Berlatih Menjadi Wartawan Kecil, Dra. Vero Sudiati Cs. dengan bukunya menjadi wartawan Muda.

Selain itu, sejumlah buku jurnalistik patut pula dibaca para siswa yang gemar menulis dan bergerak di dalam kegiatan penerbitan sekolah. Buku Cara gampang jadi wartawan( AA Kunto A) , Jurnalistik Terapan ( Asep Syamsul M Romli), Kaliumat Jurnalistik (A.M.Dewabrata), Paragraf Jurnalistik (Dr .R. Kunjana Rahardi, M.Hum). Buku ini tentu saja akan menambah wawasan siswa dan bisa menjadi motivasi untuk memahami dunia jurnalistik.

Bahkan untuk menambah pengetahuan,wawasan para siswa kerap diadakan pelatihan jurnalistik (citizen journalist) bagi para pelajar ,baik yang diberikan oleh perorangan ,kelompok organisasai atau pun media cetak. Aktifitas ini terus berlangsung di berbagai kota khususnya di Bawa Barat. Surat kabar terbesar di Jawa Barat yakni Pikiran Rakyat telah beberapa kali menggelar kegiatan Jurnalistik diberbagai sekolah di kota-kota di jawa barat. Dan tentu saja kegiatan ini mendapat respon yang cukup baik dari para pelajar.

Untuk menguji kreatifitas siswa dalam bidang jurnalistik ini ada beberapa pihak termasuk beberapa sekolah yang mengadakan perlombaan membuat majalah dinding ( Mading ). Kegiatan lomba ini dikuti berbagai sekolah. Tentu saja dalam lomba seperti ini hanya para peserta yang kreatfilah yang mampu menjadi pemenang kegiatan lomba.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan jurnalistik merupakan hal yang positif . Kegiatan tersebut sebagai wahana menyalurkan hasrat dan bakat para siswa untuk mengasah kemampuannya dalam membaca ,berwawancara mengamati dan menulis. Kegiatan mereka memang perlu mendapat dukungan agar potensi mereka bisa berkembang dengan baik.**
Wawan Rusmawan .alumni pendidikan kewartawanan YDI 1987, Anggota Asosiasi Guru Penulis PGRI. Jawa Barat.